MATERI DDTJKT


MATERI 1:
-TENTANG PROSES BISNIS
-KEPUASAN PELANGGAN

MATERI 2:
-BUDAYA MUTU

MATERI 3:
-PRESENTASI MENGUNAKAN POWER POINT


MATERI 4: FIBER OPTIK

Pengertian Fiber Optik

Fiber optik adalah jenis kabel yang terbuat dari serat plastik dan kaca halus, yang berfungsi untuk menghubungkan antar perangkat maupun pengguna dalam lingkup wilayah tertentu.

Dibandingkan dengan teknologi kabel coaxial pada umumnya, bandwidth serat optik jauh lebih besar karena mampu mencapai kecepatan gigabyte per second (Gbps). Sehingga, proses transfer data yang terjadi bisa jauh lebih cepat.

Serat optik cenderung stabil dalam penggunaannya dan jarang sekali mengalami gangguan, sebab tidak membawa arus listrik serta tak dipengaruhi oleh elektromagnetik.


Struktur Fiber Optik


Sebelum mencari tahu bagaimana cara kerjanya, mari kita mengetahui strukturnya terlebih dahulu supaya lebih mudah memahaminya. Begini struktur fiber optik dari dalam ke luar serta fungsinya masing-masing.

1. Inti (core)

Bagian core (inti) pada serat optik terbuat dari kaca dan plastik halus dengan diameter yang tebalnya sangat kecil, yakni 2-50 mikrometer. Fungsinya adalah sebagai media merambatnya cahaya.

2. Cladding

Cladding merupakan bagian yang menyelubungi lapisan inti (core) pada serat optik, ukurannya 5-250 mikrometer. Cladding terbuat dari bahan silikon, sehingga memiliki indeks bias berbeda agar cahaya dapat dipantulkan kembali sekaligus membuat cahaya tetap berada dalam serat optik.

Fungsi cladding tidak hanya sebagai lapisan pelindung inti serat optik saja, tetapi juga untuk melindungi gelombang cahaya. Itulah mengapa, adanya cladding membantu supaya cahaya dapat tembus kembali ke inti.

3. Buffer/coating

Lapisan setelah cladding adalah coating atau buffering, terbuat dari bahan plastik dengan sifat elastis yang gunanya untuk melindungi serat optik dari segala gangguan fisik. Contoh gangguannya, misalnya terjadi lekukan pada kabel serta ketidak-seimbangan kelembaban udara.

Adanya lapisan coating dapat memberi perlindungan apabila terjadi retakan-retakan pada permukaan kabel sekaligus sebagai perlindungan mekanis dalam proses transmisi cahaya pada serat optik. Di bagian dalam lapisan coating, bahannya terbuat dari lapisan plastik elastis, kemudian pada bagian luar coating terdapat lapisan pembungkus tambahan atau disebut dengan buffer primer.

4. Strength member dan outer jacket

Adapun lapisan paling luar adalah strength member dan outer jacket. Fungsinya untuk melindungi kabel serat optik dari gangguan fisik secara langsung maupun gangguan dalam bentuk lainnya.

Jenis-jenis fiber optik

Fiber optik single mode
Fiber optik single mode memiliki ukuran inti (diameter core) sebesar 9 mikrometer dan mampu melakukan transmisi cahaya secara tunggal. Lihat Foto Struktur kabel fiber optic single mode.




Keunggulan kabel fiber optik single mode terletak dari aspek jangkauannya yang cukup luas. Kabel jenis ini bahkan dapat mentransmisi cahaya hingga jarak mencapai 100 km.

 Transmisi cahaya yang dilakukan pada kabel ini dapat melesat hingga 100 Mb/detik hingga 1 Gb/detik. Meski unggul dari segi aksesibilitas, namun kabel fiber optic single mode memiliki kekurangan dari aspek kecepatan. 

Kabel fiber optik single mode banyak dimanfaatkan pada alat elektronik yang beroperasi pada panjang gelombang 1.310 hingga 1.550 nm, seperti jaringan Local Area Network (LAN), layanan TV kabel, hingga telepon rumah.


Fiber optik multimode 
Sementara itu, kabel fiber optik multimode unggul dari segi kecepatan transmisi bandwidth yang dihantarkan.Memiliki diameter inti 50-62,5 mikrometer, kabel ini mampu membawa beberapa cahaya secara bersamaan pada panjang gelombang 850 nm.

Kecepatan yang dihasilkan pada kabel fiber optic multimode tergolong lebih pesat lantaran kabel ini memiliki ukuran inti yang jauh lebih besar. Namun karena memiliki jangakuan yang cukup terbatas, kabel ini lebih cocok digunakan untuk kebutuhan jarak dekat.

Untuk mengatasi hal tersebut pengguna dapat memanfaatkan extender untuk menambah jarak jangkuan kabel fiber optik multimode hingga 2 km. Kabel fiber optik single mode dan multimode dapat dibedakan dengan mudah. Umumnya, kabel singlemode dilapisi dengan selubung luar berwarna kuning, sedangkan multimode berwarna biru atau oranye.

Cara Kerja Fiber Optik

Setelah memahami bagian-bagiannya, selanjutnya mari kita bahas bagaimana cara kerjanya. Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa fiber atau serat optik media transmisinya berupa cahaya, bukan listrik.

Oleh karena itu, cara kerja fiber optik adalah dengan memanfaatkan serat kaca untuk memperoleh refleksi cahaya dalam jumlah besar agar semua data dapat ditransmisikan secara maksimal dan stabil. Refleksi cahaya tersebut akan bergerak memantul melalui cladding ke bagian inti, sebab cladding sifatnya tidak menyerap cahaya dari inti.

Keuntungan Fiber Optik

Fiber optik merupakan jenis kabel dari bahan serat plastik dan kaca halus yang mampu menyediakan internet berkecepatan sangat tinggi. Selain perihal kecepatan, berikut ini adalah keuntungan fiber optik.

  1. Memiliki kecepatan tinggi: Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengirimkan data dalam jumlah yang besar dengan kecepatan hingga gigabyte per detik. Jika bandwidth yang dibutuhkan besar, maka fiber optik dapat menjadi pilihan.
  2. Jarak transmisi yang lebih jauh: Fiber optik memungkinkan perusahaan memperluas jaringan dengan kemampuan transmisi jarak jauh tanpa adanya penurunan kualitas sinyal.
  3. Efisiensi penggunaan ruang: Kabel fiber optik lebih kecil sehingga bisa menghemat penggunaan ruang di kantor sehingga lebih efisien.
  4. Lebih aman: Karena fiber optik menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai penghantar sinyal, risiko korslet menjadi tidak ada sehingga data dapat dihantarkan dengan aman. Tanpa adanya gangguan, operasional bisnis dapat terjaga.
  5. Bebas dari gangguan sinyal: sinyal elektromagnetik lebih sulit untuk terganggu sumber interferensi eksternal, berbeda dengan kabel tradisional yang menggunakan hantaran listrik. Jadi, stabilitas dapat terjaga.

Bagi perusahaan, penggunaan internet berkecepatan tinggi sangat penting karena dapat memperlancar seluruh aktivitas bisnis. Itulah mengapa, penting sekali mempertimbangkan untuk menggunakan dedicated internet supaya kegiatan pengiriman data semakin leluasa dengan kecepatan stabil sekaligus lebih aman.



MATERI 5: DATA CENTER


Pengertian Data Center

Data center atau lebih dikenal dengan pusat data merupakan ruangan yang dirancang khusus untuk tempat penyimpanan file, informasi bisnis, hingga server komputer dari perusahaan yang biasanya terhubung dengan jaringan internet.

Data center sering disebut sebagai benda tunggal. Namun, kenyataannya media penyimpanan ini terdiri dari banyak elemen teknis seperti switch, router, saklar, server, perangkat keamanan, sistem penyimpanan, pengendali pengiriman aplikasi, dan lain sebagainya.

Seluruh elemen tersebut saling berkaitan dan bekerja sama untuk membentuk jaringan penghimpun informasi. Elemen-elemen tersebut bisa berfungsi untuk membantu penyimpanan data, mengidentifikasi permasalahan yang mungkin terjadi, dan masih banyak lagi. 

Cara Data Center Bekerja

Sesuai pengertian sebelumnya, data center berperan penting untuk menyimpan berbagai informasi, mulai dari data pribadi, kebutuhan bisnis, pemerintahan, dan sebagainya. Namun, apakah Anda sudah mengetahui bagaimana cara kerja data center?

Agar bisa menjalankan fungsinya data center melakukan beberapa proses. Pertama adalah mempersiapkan media penyimpanan fisiknya. Rak-rak perangkat penyimpanan canggih harus tersedia terlebih dahulu, rak inilah yang nantinya berperan sebagai medium penyimpanannya.

Komponen selanjutnya adalah super komputer canggih, berperan sebagai server yang mengelola serta memproteksi data-datanya.

Setelah itu terdapat jaringan networking, yang memungkinkannya terhubung dengan dunia luar. Sehingga siapa saja bisa menambah data, menghapus, atau mengakses data, contohnya Anda bisa menonton video di Youtube.

Komponen terakhir adalah jaringan penyimpanan virtual, komponen ini mungkin lebih Anda kenal dengan istilah cloud storage. 

Layanan penyimpanan virtual ini memungkinkan siapa saja menambahkan file, menghapus, atau mengakses file secara mudah dari berbagai perangkat. Contoh paling sederhana adalah Google Drive.


Manfaat Data Center

Beberapa manfaat yang ditawarkan data center adalah sebagai berikut:

1. Aman

Data center bermanfaat untuk bantu mengamankan data di perusahaan. Apabila terjadi bencana alam seperti banjir hingga gempa bumi, informasi penting di dalamnya tidak akan hilang atau rusak karena sudah tersimpan dengan aman dengan adanya redundansi data

Dengan demikian, perusahaan tetap bisa melakukan kegiatan operasionalnya tanpa harus menunggu waktu pemulihan.

2. Hemat biaya

Menggunakan data center juga dapat menghemat pengeluaran di dalam perusahaan. Hal ini karena proteksi yang ditawarkan oleh media penyimpanan ini sangat sempurna sekaligus teruji sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang banyak ketika terjadi sesuatu pada file perusahaan.

3. Performa unggul

Manfaat lainnya dari media penyimpanan ini adalah memiliki performa yang sangat unggul. Keunggulan ini dapat dilihat ketika data perusahaan terkena virus, bencana alam, ataupun malware, informasi tersebut tidak akan hilang bahkan rusak. 

Bukan hanya itu, media penyimpanan ini juga menawarkan kapasitas besar untuk penyimpanan file sehingga perusahaan bisa lebih leluasa menyimpan informasi penting di dalamnya. 

Komponen Data Center

Hardware di data center

Untuk mendukung performa data center, ada 4 komponen utama yang harus ada pada sistem tersebut, yaitu: 

1. Media penyimpanan

Sesuai dengan fungsinya, tidak lengkap rasanya jika data center tidak memiliki komponen media penyimpanan. Media ini bisa berupa hardware seperti HDD (hard-disk drive) dan SSD (solid-state drive). 

Selain itu, penyimpanan juga bisa berbentuk perangkat lunak, seperti cloud, SAN (storage area network), NAS (network-attached storage), dan lain sebagainya. 

Media penyimpanan ini berperan besar untuk menyimpan, mendistribusikan, mencadangkan, dan mengelola informasi penting di dalamnya. 

2. Power capacity 

Untuk menjalankan fungsinya, media penyimpanan ini membutuhkan sumber daya yang kuat untuk menopangnya. Maka dari itu, komponen power capacity atau ketersediaan daya sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan kinerja dari media penyimpanan ini. 

Power capacity ini disokong oleh aluran listrik yang stabil dan mengalir terus-menerus ke dalam seluruh komponen media penyimpanan. Aliran listrik ini bisa didapatkan dari UPS (Uninterruptible Power Supply).

UPS berfungsi untuk melindungi media penyimpanan dari pemadaman listrik, menyediakan generator (daya) cadangan untuk keadaan darurat, dan sistem distribusi daya.

3. Cooling system

Pernahkah ketika Anda menggunakan perangkat, seperti laptop, dan perangkat tersebut tiba-tiba menjadi panas karena terlalu lama digunakan? Memanasnya suhu pada perangkat tersebut mengakibatkan performa sistem menjadi menurun bahkan berisiko mengalami kerusakan.

Begitu pula yang bisa dialami oleh data center. Maka dari itu, diperlukan komponen cooling system untuk menjaga suhu perangkat tetap berada di ukurang yang normal dan mengendalikan panas yang dihasilkan perangkat tersebut. 

Cooling system yang ada pada media penyimpanan ini bisa berupa CVC (calibrated vectored cooling), chilled water system, CRAC (computer room air conditioner), dan masih banyak lagi. 

4. Sistem keamanan

Komponen lainnya yang tidak boleh terlewatkan dan menjadi salah satu bagian terpenting adalah sistem keamanan. Tujuan dari data center adalah untuk menyimpan informasi penting sehingga diperlukan sistem keamanan andal untuk menjaga ketersediaan informasi tersebut. 

Sistem keamanan pada media penyimpanan ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu keamanan fisik dan keamanan siber. Keamanan fisik berupa sistem yang digunakan untuk memantau akses keluar masuk ruangan media penyimpanan, petugas pengawasan, dan lain sebagainya. 

Sementara itu, keamanan siber berkaitan dengan sistem pertahanan dari tindak kejahatan daring seperti malware, serangan virus, dan sejenisnya. Untuk itu, diperlukan sistem keamanan berupa enkripsi data, firewall, IDS (intrusion detection system), dan lain sebagainya. 

Jenis Data Center

Terdapat beberapa jenis data center yang biasanya digunakan untuk menyimpan informasi penting perusahaan, di antaranya:

1. Enterprise Data Centers

Jenis satu ini biasanya dikelola, dibangun, dan ditempatkan di lingkungan perusahaan. Kelebihannya yaitu mengembangkan dan mengekspansi data sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta menawarkan kontrol penuh pada penggunanya.

2. Colocation Data Centers

Untuk jenis ini umumnya perusahaan menyediakan layanan colocation server yang menawarkan penyewaan space di data centerSpace ini biasanya dilengkapi dengan infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan oleh perusahaan seperti bandwidth, keamanan, bangunan, dan lain sebagainya.

3. Hyperscale Data Centers

Sesuai dengan namanya, media penyimpanan jenis ini merupakan tipe pusat data yang menawarkan kemudahan dalam meningkatkan skalanya. Caranya yaitu dengan menambahkan daya sistem atau racks. Beberapa perusahaan yang mengoperasikan hyperscale seperti Alibaba, Apple, Facebook, Amazon Web Services, Google, dan lainnya.

Tips Memilih Data Center yang Baik

Agar operasional bisnis Anda berjalan lebih optimal, pastikan Anda memilih data center yang terbaik dengan beberapa tips di bawah ini: 

1. Infrastruktur memadai

Tips pertama adalah pastikan infrastruktur yang disediakan oleh perusahaan penyedia data center sudah memadai. Infrastruktur ini berkaitan dengan komponen dan sumber daya lainnya yang mendukung performa media penyimpanan tersebut. 

Jadi, tinjau kembali penyedia media tersebut apakah sudah menyediakan sistem penyimpanan andal, power capacity memadai, hardware dan software terpadu, dan komponen lainnya. 

2. Sistem keamanan yang digunakan

Agar informasi penting dalam media penyimpanan Anda tidak mudah hilang atau rusak, pastikan sistem keamanan yang digunakan sudah andal dan terpercaya. 

Anda bisa mengevaluasi kembali apakah ada sistem pengendalian akses keluar-masuk sistem yang kuat, pengawasan CCTV, enkripsi end-to-endfirewall, atau sistem keamanan lainnya. 

3. Aksesibilitas data

Kemudahan dan ketersediaan data pada media penyimpanan ini juga perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan media penyimpanan tersebut. Pastikan ada sistem yang bisa menangani downtime (gangguan) dan pemulihan bencana yang tepat untuk mempertahankan ketersediaan informasi dan layanan. 





MATERI 6: CLOUD COMPUTING



Pengertian Cloud Computing

Cloud computing merupakan sebuah sistem informasi yang memungkinkan kemudahan akses kepada komponen sumber daya seperti server, aplikasi, dan database melalui jaringan internet. Dengan menggunakan sistem ini, sumber daya akan disimpan dan dikelola di pusat data yang terhubung dengan internet. 

Untuk skala perusahaan, mereka dapat mengaksesnya dari mana saja dan kapan saja dengan mudah melalui aplikasi atau situs. User juga tidak perlu memiliki infrastruktur cloud sendiri. Mereka bisa mengelola dan memantau server yang disediakan oleh penyedia layanan cloud.

cloud di genggaman tangan

Dalam penggunaannya, sistem ini ternyata dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu public cloud dan private cloudPublic cloud merupakan sistem jaringan yang bisa diakses oleh siapa saja melalui internet. Sistem pada teknologi ini mengandalkan internet sebagai pusat jaringan agar para pengguna bisa mengelola data di cloud storage lebih optimal. 

Sementara itu, private cloud adalah sebuah sistem yang memungkinkan pengguna mengoperasikannya sendiri atau menggunakan pihak ketiga. Yang membedakannya dengan jenis public adalah pada aksesibilitas jaringan. Seperti namanya, jenis ini hanya dapat diakses oleh pengguna yang sudah terkoneksi. Jenis cloud ini juga biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki kebutuhan keamanan dan privasi tingkat tinggi. 

Jenis-Jenis Cloud Computing

Selain kedua jenis cloud yang sudah disebutkan di atas, ada pula jenis-jenis cloud computing lainnya yang bisa Anda temukan: 

1. Platform-as-a-service (PaaS)

Dalam model PaaS, penyedia layanan cloud menyediakan berbagai komponen sumber daya seperti serverdatabase, dan komponen pendukung lainnya yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi.

Pengguna kemudian dapat mengakses platform tersebut melalui internet dan mulai membangun aplikasi mereka yang sudah terintegrasi dengan sistem. 

Keuntungan menggunakan PaaS adalah fleksibilitas dan efisiensi biaya. Pengguna dapat dengan mudah menambahkan atau mengurangi sumber daya komputasi yang digunakan untuk aplikasi atau situs mereka sesuai kebutuhan. 

2. Infrastructure-as-a-service (IaaS)

Berikutnya, model IaaS memungkinkan Anda untuk tidak perlu memiliki hardware komputer. Selama Anda memahami tentang bagaimana mengelola software komputer, sistem jaringan database situs atau aplikasi Anda bisa berjalan dengan lancar. 

Komponen komputer lainnya juga bisa Anda tambahkan untuk tingkatkan performa layanan seperti RAM, CPU, dan penyimpanan data. 

Keuntungan dari jenis sistem ini adalah jika Anda mengalami kendala dalam konfigurasi perangkat, penyedia layanan cloud-lah yang akan menanganinya untuk Anda. Jadi, Anda tidak perlu lagi keluar biaya untuk perawatan sistem. 

3. Software-as-a-service (SaaS)

Dalam model SaaS, penyedia layanan memiliki peran untuk memelihara dan mengelola hardware, aplikasi, situs dan infrastruktur sebuah sistem. Selain itu, jenis cloud ini juga bertanggung jawab untuk menyediakan pembaruan dan pemeliharaan keamanan untuk user. Pengguna hanya perlu membayar biaya berlangganan untuk mengakses aplikasi dan layanan. Mereka juga dapat memilih untuk menyesuaikan layanan yang mereka butuhkan.

Cara Kerja Cloud Computing

Dalam proses penggunaannya, cloud computing memiliki cara kerja dengan menggunakan teknologi internet. Data dan aplikasi yang dibutuhkan seorang pengguna atau perusahaan akan diunggah ke server cloud melalui jaringan internet. Server cloud terletak di pusat data sudah dilindungi dengan sistem keamanan seperti enkripsi atau firewalling.


Keamanan server ini menjadi sangat penting untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data yang tersimpan di sebuah jaringan. 

Setelah data diproses dan diunggah ke server cloud, data tersebut akan diolah menggunakan sumber daya komputasi yang tersedia pada sistem cloud. Data yang sudah diolah tersebut akan bisa diakses oleh pengguna melalui gadget yang terhubung dengan internet. 

Kemudian, hasil pengolahan tersebut akan dikirimkan kembali ke user untuk kemudian bisa diakses oleh user

Manfaat Cloud Computing

Dari cara kerja sistem tersebut, tentunya ada manfaat yang bisa dirasakan oleh user. Berikut adalah beberapa manfaatnya: 

1. Hemat biaya operasional

Cloud computing bisa menghemat biaya operasional perusahaan menjadi lebih rendah. Dengan begitu, perusahaan atau pengguna bisa lebih fokus pada keberjalanan sistem mereka. Pengguna tidak perlu lagi repot dalam mengelola infrastruktur jaringan secara langsung.

Sebagai gantinya, mereka membayar biaya berlangganan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

2. Pengelolaan data lebih optimal

Sistem ini juga memungkinkan perusahaan lebih mudah untuk menambah atau mengurangi sumber daya perusahaan sesuai kebutuhan dan urgensi user.

Perusahaan atau pengguna tidak perlu lagi membeli hardware atau software tambahan. Semua akses pengelolaan dan pemantauan jaringan dapat dilakukan melalui satu sistem terpadu, yaitu cloud computing

3. Keamanan data terjamin

Manfaat lainnya adalah layanan ini biasanya dilengkapi dengan fitur keamanan seperti enkripsi data dan proteksi akses. Sistem proteksi ini dapat meningkatkan keamanan data perusahaan dan melindungi dari ancaman serangan siber.

Keuntungan dan Kekurangan Cloud Computing

Berikut adalah beberapa keuntungan dari sistem layanan cloud computing:

  1. Sistem ini menawarkan sistem yang fleksibel dan biaya lebih rendah karena pengguna hanya membayar untuk sumber daya yang dipilih.
  2. Aksesibilitas dan fleksibilitas kerja yang lebih baik karena pengguna dapat mengakses sumber daya komputasi dari mana saja dengan koneksi internet.
  3. Keamanan data lebih baik karena penyedia layanan umumnya sudah menggunakan sistem keamanan yang terenkripsi dengan baik serta adanya disaster recovery plan

Di balik kelebihannya, ada juga beberapa kekurangan yang bisa didapatkan dari penggunaan sistem ini:

  1. Ketergantungan pada koneksi internet. Dalam proses pengolahan dan transfer jaringan data, dibutuhkan internet yang stabil dan cepat. Dengan ketergantungan ini, kualitas layanan dapat dipengaruhi oleh lemah atau kuatnya koneksi internet user.
  2. Keterbatasan bandwidth. Terkadang, beberapa penyedia layanan membatasi akses bandwidth sehingga user perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menambah besaran transfer jaringan tersebut. 

Contoh Penggunaan Cloud Computing

web hosting

Pada dasarnya, sistem ini bisa digunakan pada banyak layanan. Misalnya, Anda bisa menggunakan sistem ini untuk layanan hosting webHosting web merupakan layanan yang menyimpan situs atau aplikasi yang akan memudahkan akses user ke berbagai perangkat lainnya. 

Setiap aplikasi atau situs tersebut biasanya terdiri dari banyak file, seperti teks, gambar, video, dan lain sebagainya. Untuk menghindari load balancing, individu atau perusahaan akan menggunakan cloud computing untuk mengurangi hambatan transfer data dari sistem terpusat. 

Selain itu, sebuah perusahaan juga bisa memanfaatkan cloud untuk operasional bisnis. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk menggunakan aplikasi seperti customer relationship management (CRM), manajemen keuangan, dan lain sebagainya.


MATERI 7 : IFORMATION SECURITY



Apa Itu Information Security

Menurut CISCOinformation security, atau yang biasa disebut juga dengan InfoSec adalah proses dan perangkat yang didesain untuk melindungi informasi penting dan rahasia suatu bisnis dari terjadinya modifikasi dan kerusakan.

Selain itu, information security juga bisa diartikan sebagai perlindungan kepada informasi atau sistem informasi dari akses, penggunaan, gangguan, modifikasi, dan perusakan yang tidak diizinkan.

Terkadang, banyak orang yang tidak bisa membedakan information security dengan cybersecurity.

InfoSec adalah bagian krusial dari cybersecurity yang merupakan proses yang didesain khusus untuk keamanan data. Cybersecurity merupakan istilah yang lebih general dibandingkan InfoSec.

Secara khusus, terkadang ada pekerjaan untuk menangani information security. Jenisnya bisa beragam, terlepas dari itu, menurut Infosec Institute, beberapa pekerjaan ini membutuhkan latar belakang programmer yang kuat.

Jenis-Jenis Information Security

Information Security

© Pexels

Berikut adalah beberapa jenis dari InfoSec:

1. Application security 

Application security atau kemanan aplikasi mencakup kerentanan software di aplikasi web dan mobile serta programming interfaces (APIs).

Kerentanan ini biasa ditemukan di otentikasi atau otorisasi pengguna. Selain itu, bisa pula ditemukan di integritas kode dan konfigurasi, serta kebijakan dan prosedur.

Kerentanan aplikasi mengakibatkan rentannya terjadi pelanggaran information security yang signifikan. Application security merupakan salah satu perimeter penting dalam InfoSec.

2. Cloud security

Cloud security atau keamanan cloud berfokus pada pembuatan hosting aplikasi yang aman. Hal ini termasuk saat berhubungan dengan aplikasi cloud pihak ketiga.

“Cloud” sendiri artinya adalah aplikasi beroperasi dengan sistem berbagi atau shared environment.

Perusahaan dan bisnis perlu memastikan bahwa terdapat batasan dan isolasi yang aman di antara proses pembagian ketika menggunakan cloud.

3. Kriptografi

Enkripsi data saat sedang diproses membantu memastikan kerahasiaan dan integritas data. Tanda tangan digital biasanya digunakan dalam kasus kriptografi untuk memvalidasi keaslian data.

Oleh karena itu, kriptografi dan enkripsi menjadi sangat penting. Salah satu contoh dari kriptografi adalah Advanced Encryption Standard (AES).

4. Keamanan Infrastruktur

Keamanan infrastruktur berkaitan dengan perlindungan jaringan internal dan ekstranet seperti laboratorium, pusat data, server, desktop, dan perangkat seluler.

5. Respons insiden

Respons insiden berfungsi memantau dan menyelidiki perilaku serta aktivitas yang berbahaya atau mencurigakan.

Untuk mencegah pelanggaran, staf IT harus memiliki rencana insiden untuk mengatasi ancaman yang ada dan memulihkan jaringan.

Selain itu, rencana tersebut perlu meliputi menciptakan sistem yang dapat menyimpan data untuk digunakan dalam analisis forensik dan penuntutan yang mungkin terjadi.

Data ini dapat juga digunakan untuk membantu mencegah pelanggaran lebih lanjut dan menemukan penyerang.

6. Manajemen kerentanan

Manajemen kerentanan adalah proses pemindaian lingkungan untuk menemukan titik-titik lemah dan memprioritaskan perbaikan berdasarkan risiko.

Di banyak jaringan, bisnis terus menambahkan aplikasi, pengguna, infrastruktur, dan lain-lain.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memindai jaringan secara konstan sehingga dapat mengetahui jika ada potensi terjadinya kerentanan.

Menemukan kerentanan di awal dapat menghemat biaya besar dikeluarkan ketika pelanggaran sudah terjadi.

Ancaman bagi Information Security

software development

Dalam information security, ancaman dapat berupa serangan pada software, pencurian identitas, sabotase, bahkan penghancuran informasi. Ancaman ini akan berusaha mengambil keuntungan dari kerentanan keamanan.

Selain itu, software juga rentan terkena virus, wormsTrojan horses, dan lain-lain. Banyak yang menganggap ancaman tersebut pada umumnya sama.

Namun, geeks for geeksmenyebut bahwa kesamaan yang mereka miliki hanya sama-sama ancaman bagi software. Di luar itu, mereka memiliki perilaku serta butuh penanganan yang berbeda.

Setelah mengetahui beberapa jenis InfoSec, waktunya mengetahui macam ancaman untuk kamu antisipasi

1. Malware

Malware terdiri dari dua kata yaitu malicious dan software. Pada dasarnya, malware berarti software berbahaya yang dapat berupa kode program yang mengganggu atau apa pun yang dirancang untuk melakukan aktivitas jahat pada sistem.

Adapun malware terbagi menjadi 2 yaitu:

  • infection methods
  • malware actions

Malware berdasarkan infection methods antara lain adalah virus, worms, trojan, dan bots. Sementara itu, malware berdasarkan aksi adalah adwarespyware, scarewarerootkits, dan zombies.

2. Pencurian kekayaan intelektual

Pencurian kekayaan intelektual berarti pelanggaran terhadap hak kekayaan intelektual suatu pihak seperti hak cipta atau paten.

3. Pencurian identitas

Pencurian identitas artinya ketika seseorang bertindak sebagai orang lain untuk mendapatkan informasi pribadi seseorang atau mengakses informasi penting.

Contohnya, seperti mengakses akun media sosial seseorang dengan menggunakan kredensial milik mereka.

4. Pencurian perangkat dan informasi

Ancaman ini semakin meningkat karena sistem perangkat mobile dan informasi yang telah tersebar melalui mobile dan cloud.

5. Sabotase

Sabotase berarti menghancurkan situs web suatu perusahaan untuk menghilangkan kepercayaan pelanggan pada perusahaan tersebut.

6. Pemerasan informasi

Pemerasan informasi adalah pencurian informasi perusahaan untuk menerima pembayaran sebagai imbalannya.

Contohnya, mengunci file korban sehingga tidak dapat diakses. Umumnya, ini dilakukan untuk memaksa korban membayar sebagai syarat membuka kunci tersebut.

7. Serangan media sosial

Kini, serangan media sosial marak terjadi. Istilah cyber criminal bahkan muncul di mana mereka dapat mengidentifikasi sekelompok situs web dan media sosial yang ramai dikunjungi untuk mencuri informasi.

8. Mobile malware

Banyak yang mengatakan bahwa ketika kita terhubung dengan internet, maka bahaya keamanan akan terjadi.

Begitu pula dengan telepon seluler yang di mana aplikasi game dirancang untuk menarik perhatian pelanggan. Sayangnya, pelanggan bisa secara tidak sengaja memasang virus di perangkat mereka.
















0 Komentar